info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Warek Tiga UIN KHAS Jember Sebut Indonesia Berhasil Kelola Konflik jadi Toleransi, dan Keragaman jadi Demokrasi

Home >Berita >Warek Tiga UIN KHAS Jember Sebut Indonesia Berhasil Kelola Konflik jadi Toleransi, dan Keragaman jadi Demokrasi
Diposting : Selasa, 05 Mar 2024, 20:20:31 | Dilihat : 1600 kali
Warek Tiga UIN KHAS Jember Sebut Indonesia Berhasil Kelola Konflik jadi Toleransi, dan Keragaman jadi Demokrasi


Humas - Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember melaksanakan giat Sosialisasi dan Penguatan Moderasi Beragama, di Lantai 3 Gedung Kuliah Terpadu. Selasa, 5 Maret 2024, tadi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN KHAS Jember, Khoirul Faizin menyebut, kegiatan ini merupakan bagian dari alasan normatif yang sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama dan Dasacita Rektor UIN KHAS Jember.

“Kegiatan sosialisasi moderasi beragama hari ini, tidak lain kecuali seperti sedang membetulkan lensa kacamata kita.  Mengingat, dari kita (Sivitas Akademika UIN KHAS Jember) sudah mengetahui tentang moderasi beragama”, terang Faizin, panggilan akrab Khoirul Faizin, yang saat itu sedang mewakili rektor.

Saat diwawancarai Tim Jurnalis Humas, pria asal kelahiran Lamongan itu bahkan tak segan mengulas singkat wacana yang melatarbelakangi kegiatan tersebut. Dia mengutip, Foucault, seorang filsuf prancis Postmo mengenai cara memposisikan otoritas teks dalam tafsir-tafsir keagamaan, disebutkan, bahwa kekuasaan dan wewenang penafsir kerap beroperasi di ruang-ruang tersebut.

Selain itu, Bangsa Indonesia memiliki modal sosial, keragaman budaya dan Agama yang cukup besar. Jika hal ini tidak dijaga dan dikelola dengan baik, maka akan seperti api dalam sekam.

“Sudah banyak peristiwa yang terjadi. Bila membaca hasil riset, ternyata kejadian-kejadian yang memilukan itu, agama hanya dijadikan modus oleh pihak-pihak tertentu,” ungkap Faizin pria yang dikenal cendekia itu.

Lanjutnya, para oknum itu menyeret agama ke dalam kepentingan ekonomi dan politik. Atas prestasi Indonesia mengelola konflik menjadi toleransi, dan keragaman menjadi demokrasi. Tak hayal, jika negara barat kemudian mengapresiasi Indonesia, sebagaimana apresiasi yang dilakukan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. (Baca: Tony Blair Apresiasi Islam di Indonesia)

Senada dengan wakil rektor 3 itu, Ketua LP2M UIN KHAS Jember, Zainal Abidin, kembali menegaskan, bahwa moderasi beragama menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama RI dan juga tercantum dalam Dasacita Rektor UIN KHAS Jember.

Dia mengingatkan, bahwa rektor menghimbau agar moderasi beragama diimplementasikan di setiap aktifitas sehari-hari, baik di dalam maupun luar kampus, seperti perkuliahan, khutbah, kultum dan lainnya.

“Dosen harus mampu menginternalisasi moderasi beragama dalam perkuliahan. Moderasi Beragama versi Kementerian Agama, bukan versi yang lain,” tutup ketua Zainal Abidin seraya berharap.

Untuk diketahui, tujuan pelaksanaan Sosialisasi dan Penguatan Moderasi Beragama ini dalam rangka mencegah radikalisme, terlebih di lingkungan kampus. Adapun pesertanya, terdiri dari Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan UIN KHAS Jember.

Kegiatan ini merupakan program Pusat Moderasi Beragama pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), yang rutin digelar setiap tahun.

Kali ini, kegiatan sosialisasi yang dikemas layaknya TalkShow itu menghadirkan, Mokhammad Yahya, Kepala Pusat Studi Moderasi Beragama dan Sosial Budaya UIN Malang sebagai narasumber.

 

Pewarta: Munirotun Naimah 

Editor: Dahlan Nur Busri

;