info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Resmi Buka Dialog Mahasiswa Moderasi Beragama dan Nasionalisme Bangsa

Home >Berita >Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Resmi Buka Dialog Mahasiswa Moderasi Beragama dan Nasionalisme Bangsa
Diposting : Kamis, 20 Nov 2025, 10:56:20 | Dilihat : 83 kali
Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Resmi Buka Dialog Mahasiswa Moderasi Beragama dan Nasionalisme Bangsa


Humas - UIN KHAS Jember kembali menjadi ruang dialektika yang hangat bagi isu-isu kebangsaan. Pada Rabu, 19 November 2025, Wakil Rektor I UIN KHAS Jember, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si., secara resmi membuka Dialog Mahasiswa: Moderasi Beragama dan Nasionalisme Bangsa. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Moderasi Beragama LP2M UIN KHAS Jember dan dipusatkan di Gedung B lantai 1 BEC UIN KHAS Jember.

Acara tersebut turut dihadiri dua pejabat penting dari Kementerian Agama RI, yakni Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.T., M.T., Kepala BMBPSDM, serta Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Sekretaris BMBPSDM. Keduanya hadir untuk memberikan penguatan sekaligus menyampaikan arah kebijakan nasional mengenai moderasi beragama dan pembangunan SDM keagamaan.

Dalam sambutannya, Prof. Amal menegaskan bahwa dialog ini merupakan bagian penting dari rangkaian besar penguatan moderasi beragama yang digerakkan UIN KHAS Jember. Tahun 2025 mencatat beragam agenda paralel seperti pelatihan moderasi beragama bagi dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa menjadi sebuah upaya sistematis membangun “infrastruktur ideologis” yang kokoh dalam menghadapi dinamika sosial kebangsaan.

Ia juga mengaitkan kegiatan ini dengan halakah ulama pesantren yang diselenggarakan dua pekan sebelumnya, yang membahas peran ulama dalam menjaga nasionalisme dan moderasi di tengah menguatnya arus intoleransi global.

Menurutnya, dialog mahasiswa ini bukan hanya forum sosialisasi, tetapi arena pengayaan, pertukaran ide, serta penguatan kapasitas intelektual mahasiswa sebagai agent of change. Moderasi beragama dan nasionalisme, tegasnya, adalah dua pilar yang mustahil dipisahkan.

“Nasionalisme tidak akan ada tanpa moderasi beragama,” ujarnya. “Sejarah mencatat, bangsa ini lahir dari keterbukaan, toleransi, dan perjumpaan gagasan dari anak-anak muda lintas latar. Itulah simpul besar yang melahirkan Indonesia.”

Prof. Amal menyatakan bahwa isu moderasi kini memasuki fase baru, yakni bukan hanya soal toleransi, tetapi juga keadilan sosial, pemerataan pembangunan, hingga pengurangan kemiskinan (faktor-faktor material yang sangat menentukan stabilitas kebangsaan).

Ia mengingatkan bahwa ancaman intoleransi dan kekerasan masih belum menurun secara signifikan. Dalam konteks geopolitik global yang memanas, melemahnya komitmen ideologis bangsa dapat menyeret Indonesia ke dalam pusaran konflik kepentingan internasional.

“Jika infrastruktur ideologis kita luntur, Indonesia sangat potensial terseret arus perang ideologi global,” tegasnya. Karena itu, ia berharap mahasiswa memanfaatkan ruang dialog ini untuk menggali gagasan mendalam tentang masa depan nasionalisme dan moderasi di Indonesia.

Mengakhiri sambutannya, Prof. Amal menyampaikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa, ormas, dan para tamu undangan. Seluruh kursi terisi penuh, sebuah pertanda bahwa isu moderasi beragama tetap relevan dan mendapat tempat penting di kalangan muda.

Melalui kegiatan ini, UIN KHAS Jember kembali menegaskan perannya sebagai simpul pemikiran, tempat nilai-nilai kebangsaan dirawat, diuji, dan disemai ke generasi yang akan menentukan arah Indonesia ke depan. Dialog hari itu bukan sekadar acara seremonial, tetapi ikhtiar intelektual untuk menjaga Indonesia tetap teduh di tengah cuaca sosial yang sering tak menentu. 

Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah 

;