info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Fakultas Syariah Gelar Kuliah Umum, Narasumber: Ketatanegaraan Islam masih Relevan di Indonesia?

Home >Berita >Fakultas Syariah Gelar Kuliah Umum, Narasumber: Ketatanegaraan Islam masih Relevan di Indonesia?
Diposting : Kamis, 14 Sep 2023, 20:09:06 | Dilihat : 134 kali
Fakultas Syariah Gelar Kuliah Umum, Narasumber: Ketatanegaraan Islam masih Relevan di Indonesia?


Humas - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember gelar Kuliah Umum, menghadirkan Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Ija Suntana sebagai narasumber.

Kegiatan ini mengusung tema ‘Dinamika Ketatanegaraan Islam di Indonesia', dan bertempat di Lantai Tiga Ruang VIP Gedung Syariah pada Rabu, 13 September 2023 kemarin.

Kata Prof. Ija, sudah menjadi rahasia umum bahwa ketatanegaraan Islam di Indonesia bukanlah hal yang baru, alih-alih dalam sejarah pernah mewarnai proses berbangsa dan bernegara.

Meski ketatanegaraan Islam kerap menjadi topik diskusi di perguruan tinggi khususnya kegamaan Islam, tidak lantas kaku dan terpengaruh. Ikhwal ketatanegaraan Islam kentara menjadi ilmu yang dapat dikembangkan untuk membangun kebaikan bagi masyarakat dan Negara.

“Jangan terlalu panggah (Jawa: Tetap dll), artinya itu Ilmu (Ketatanegaraan Islam) bisa dikembangkan untuk membangun kebaikan,” ungkapnya.

Prof. Ija mengakui, secara nilai, istilah dan praktek, ketatanegaraan Islam masih relevan dan memiliki warna yang pantas menjadi bagian dari proses-proses berbangsa dan bernegara (baca: Pemikiran Ketatanegaraan dalam Islam).

Dalam sejarah, dinamika ketatanegaraan Indonesia pun pernah diwarnai oleh konsep-konsep ketatanegaraan Islam. “Sehingga jangan dihilangkan,” ungkap Prof. Ija atau yang dikenal sebagai penulis Buku Pemikiran Ketatanegaraan Islam itu.

Lebih lanjut kata Prof. Ija berpesan, sebagai Negara dengan sistem politik demokrasi, hendaknya mengatahui jeda antara Agama dan Negara. Imbuhnya, Negara tetaplah diperankan sebagaimana sistem politik yang disepakati., dan Agama menjadi nilai atau bekal bagi pelaku politik dalam konteks berperilaku yang positif. “Keseimbangan ini juga harus tetap dirawat,” paparnya.

Selain itu, Prof. Ija terkesan melihat antusias mahasiswa atau peserta. Dia mengaku, semangat peserta, mendorong dirinya agar lebih semangat menulis atau berkarya.

“Antusiasme dari teman-teman untuk mengikuti perkuliahaan terlebih lagi pada pembahasaan bertata negara ini sangat luar biasa, apalagi pada saat diskusi berlangsung,” ungkapnya mengapresiasi.

Kepada mahasiswa HTN berpesan, untuk memulai perubahan yang besar maka mulailah dari diri sendiri.  Mulai belajar dengan tekun, dan pahami secara sungguh-sungguh setiap apa saja yang menjadi tugas, karena proses tidak akan menghianati hasil.

“Berkarya dalam hal apapun, serius dan jalani dengan tekun,” tutupnya memotivasi.

Sebagai informasi, narasumber Kuliah Umum tentang Dinamika Ketatanegeraan Islam Di Indonesia ini merupakan guru besar yang dikenal cakap dalam bidang ilmu ketatanegaraan.

Buku sebagai produk pemikirannya yaitu, Pemikirian Ketatanegaraan Islam, Politik Hukum, Model Kekuasaan Legislatif, Politik Ekonomi, Kapita Selekta Politik Islam.  Buku-buku tersebut menurutnya, erat kaitannya dengan ketatanegaraan Islam.

Selain itu, kegiatan yang berlangsung 3 jam ini juga dihadiri oleh Sholikul Hadi, S.H., M.H  selaku Koordinator Program Studi Hukum Tata Negara, kemudian Kepala Bagian Tata Usaha, serta setidaknya 60 mahasiswa Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN KHAS Jember sebagai peserta.

 

Penulis: Wiji Dwistya Pratiwi

Editor: Dahlan Nur Busri

;