DWP Kemenag RI Peringati Maulid Nabi saat Pengajian Bulanan, Ketua DWP UIN KHAS Jember: Ini Forum Belajar dan Ibadah
Humas – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember aktif terlibat mengikuti kegiatan Pengajian Bulanan DWP di Lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Baru-baru ini, Ketua DWP UIN KHAS Jember, Luluk Shultoniyah Hepni menyampaikan, bahwa pihaknya bersama sejumlah anggota DWP UIN KHAS Jember telah menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diselenggarakan di Lantai Dua GKT. Rabu, 29 November 2023, kemarin.
Kendati bulan Robiul Awwal tahun ini sudah dilewati, Istri Rektor UIN KHAS Jember itu menyebut, bahwa memperingati itu tidak lain sebagi upaya meneladani dan mengeksplorasi kehidupan sunnah ala Nabi. Sehingga, kapapanpun sah-sah saja untuk dilakukan.
Secara spesifik, imbuh Luluk Hepni, peringatan itu senada dengan tema rutinitas pengajian bulanan sebagai program DWP Kemenag RI. Bulan ini, kegiatan rutinitas DWP di Lingkungan Kemenag ini mengusung tema ‘Meneladi Rosulullah SAW dalam kehidupan berkeluarga yang harmonis dan bahagia’.
Menjadi keluarga yang harmonis tentu impian semua kalangan, tetapi, kata Luluk Hepni, upaya emosional untuk mencapai kebahagiaan itu juga perlu diimbangi dengan spirit intelektual dan spritual yang kuat. Ikhwal, menjadi satu kesatuan yang harus tetap berlabuh beriringan.
“Karena ini forum pengajian, tentu kami niatkan untuk belajar dan beribadah,” terangnya menutup percakapan dengan Tim Jurnalis Humas.
Lebih lanjut, pengajian rutinitas DWP Kemenag RI diselenggarakan secara onlie, serta menghadirkan Wasekjend MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Hyai Hj. Badriyah Fayumi, sebagai penceramah.
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits di Bekasi Jawa Barat itu mengatakan, untuk mencapai keharmonisan dan kebahagiaan keluarga itu tidak lepas dari prinsip ‘Mubadalah’.
Menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, Mubadalah dalam perspektif Islam merupakan kesalingan dan kerjasama antara laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan peran-peran kehidupan sebagai hamba Allah dan Kholifah Fil Ardh, baik ranah domestik maupun publik, untuk mewujudkan kemaslahatan yang seluas-luasnya, bagi keduanya, keluarga, masyarakat, dan semesta.
“Pasutri yang salih dan salihah itu, saling menyenangkan jika dipandang, saling melayani saat dibutuhkan, dan saling menjaga diri saat berjauhan,” tutup Nyai Badriyah disambut tepuk tangan kagum dari peserta.
Penulis: Dahlan Nur Busri
Editor: Moh Nor Afandi
