Seminar Nasional Pemikiran Pesantren: Menggaungkan Revitalisasi Dari Perspektif Agent Of Change
Humas - Kamis, 23 Oktober 2025, UIN KHAS Jember mengadakan seminar bertema "Revitalisasi Peran Pesantren dalam Peran Pembangunan Berkelanjutan: Peningkatan Kualitas SDM, Kepedulian Lingkungan, dan Kemandirian Ekonomi". Acara ini digelar di Gedung BEC Lantai 2 dan turut dihadiri dari sekian banyak mahasiswa dari berbagai fakultas dan prodi, khususnya mahasantri Ma'had Al-Jami'ah UIN KHAS.
Acara ini digelar atas inisiatif Pusat Studi Pesantren LP2M terlebih dalam menanggapi beberapa isu yang menerpa pesantren saat ini. Selain itu, kepala LP2M, Dr. Zainal Abidin, M.Si. menyatakan bahwa seminar ini juga secara tidak langsung juga merefleksi Asta Protas yang dicetuskan Menteri Agama RI dengan mengadaptasi konsep ekoteologi sebagai esensi acara ini.
Acara juga dibuka oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. M. Khusna Amal, M.Si. sebagai pengantar acara ini dengan meluruskan bahwa seminar ini merupakan serangkaian dari rangkaian agenda Kick Off Hari Santri 2025 yang digelar bersamaan dengan kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, menurutnya, pesantren sebagai lembaga keagamaan harus juga mengejar ketertinggalan seiring berkembangnya dunia sains dan teknologi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dimoderatori oleh Direktur Ma'had Al-Jami'ah, Dr. H. Amin Fadlillah, SQ., MA., forum ini mengundang dua pemateri yakni Prof. Masdar Hilmy, S. Ag., MA., Ph.D., selaku Guru Besar Bidang Ilmu Sosial, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Ketua PW LP Ma'arif Jawa Timur dan Dr. Achmad Maulani selaku Staf Khusus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI.
Pada materi pertama, Prof. Masdar menyampaikan bahwasanya pesantren seiring berjalannya waktu tidak hanya mengajarkan ilmu agama namun, pesantren adalah suatu wadah yang terus adaptif sesuai perkembangan zaman. Di bidang ekonomi, santri tidak boleh hanya menjadi konsumen namun, harus memiliki inovasi mutakhir dalam menyukseskan SDG (Suistanable Development Goal) dan dalam upaya memberdayakan lingkungan, santri selalu diajarkan di pesantren untuk menjaga kebersihan yang memiliki arti pesantren tentu menjadi solusi yang tentu menjawab yang dibutuhkan bangsa ini.
"Santri harus menjadi agent of change bagi pesantren dalam menyikapi perubahan sosial", ujarnya.
Kemudian, Dr. Achmad Maulani sebagai pemateri kedua memberi pandangan bahwa pesantren meletakkan dasar dan pondasi kehidupan yang berarti bagi kehidupannya. Sebagai mahasiswa khususnya lulusan pesantren, harus memahami pentingnya revitalisasi. Karena, pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar namun, menjadi lembaga yang sosio transformatif.
Penulis: Sholeh Achmadov
Editor: Munirotun Naimah




