info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Rektor UIN KHAS Jember Resmikan Bootcamp Ekoteologi di Desa Jatiarjo, Prigen

Home >Berita >Rektor UIN KHAS Jember Resmikan Bootcamp Ekoteologi di Desa Jatiarjo, Prigen
Diposting : Minggu, 19 Oct 2025, 13:28:32 | Dilihat : 134 kali
Rektor UIN KHAS Jember Resmikan Bootcamp Ekoteologi di Desa Jatiarjo, Prigen


Humas - Udara pagi Desa Jatiarjo, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 Oktober 2025, terasa lebih segar dari biasanya. Kabut tipis menggantung di lereng bukit, sementara deretan pohon kopi dan bambu seolah menyambut kedatangan rombongan akademisi dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Di sinilah, di tengah lanskap desa yang rimbun, kampus itu resmi membuka Workshop on Ecotheology Studies: Multidisciplinary Approaches dalam format bootcamp.

Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M., berada di podium sederhana. Di sampingnya, Prof. Dr. M Arskal Salim GP M.Ag., Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, dan Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag, M.Si., Wakil Rektor I UIN KHAS Jember, mendampingi. Tak ada ruang ber-AC atau lampu sorot mewah, yang ada hanya kesunyian alam dan suara burung-burung. “Hari ini kita memulai babak baru,” ucap Prof. Hepni lirih tapi mantap, “membawa ekoteologi dari ruang konsep menjadi aksi nyata.”

Sedangkan Prof. Amal dalam sambutan pembuka menjelaskan alasan mengapa kegiatan ini dikemas dalam bentuk bootcamp. “Kita sudah cukup lama bergulat dengan teori di kampus,” katanya. “Saatnya keluar, outing, menyerap ilmu pengetahuan dari tengah-tengah masyarakat. Kita kembali ke desa bukan sekadar nostalgia, tapi untuk belajar dari akar.”

Jatiarjo bukan dipilih sembarangan. Desa ini dikenal inovatif dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan memiliki Peraturan Desa tentang lingkungan. “Ini akan melengkapi program strategis UIN KHAS Jember,” ujar Prof. Amal, menyebut sederet inisiatif kampus seperti Desa Ramah Anak dan Perempuan, Desa Ramah Lansia, hingga Desa Moderasi Beragama.

Di hadapan puluhan peserta, ia menegaskan bahwa bootcamp ini akan menjadi tonggak awal program Sinergi Kampus-Kampung, yakni satu jembatan antara dunia akademik dan kehidupan pedesaan.

Kepala Desa Jatiarjo menyambut hangat kehadiran rombongan akademisi UIN KHAS Jember. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas dipilihnya Jatiarjo sebagai lokasi bootcamp ekoteologi. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran UIN KHAS Jember di desa kami. Kehadiran para akademisi ini tentu akan memperluas wawasan kami dalam merancang masa depan desa, memperkuat perencanaan pembangunan, dan merawat lingkungan kami dengan lebih terarah,” ujarnya.

Saat membuka kegiatan secara resmi, Prof. Hepni mengaitkan ekoteologi dengan spiritualitas dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. “Konsep besar sudah dirumuskan oleh Menteri Agama. Tugas kita hari ini adalah memberi makna dalam bentuk aksi,” katanya. Aksi itu bisa berupa riset, workshop, atau gerakan masyarakat. Bagi Prof. Hepni, menjaga semesta adalah bagian dari iman. Ia mengutip hadits, “Tidak beriman seseorang yang tidak mencintai saudaranya.” Saudara di sini bukan hanya manusia, melainkan juga air, udara, dan pohon. “Alam juga saudara kita,” ujarnya.

Bootcamp ini bukan sekadar forum diskusi, tapi ruang bertemu antara teks dan praksis, antara kitab dan kebun, antara konsep dan akar kehidupan. “Kalau pernikahan melahirkan bibit manusia,” ujar Prof. Hepni sembari tersenyum, “maka kegiatan ini melahirkan bibit pohon harapan.” 

Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah

;