MoU UIN KHAS Jember–Desa Jatiarjo: Membuka Babak Baru Sinergi Kampus-Kampung Dalam Merawat Bumi
Humas - Suasana aula sederhana di kaki Gunung Arjuno itu mendadak riuh oleh tepuk tangan. Dua tangan bersalaman erat di atas lembaran MoU yang baru saja diteken. Satu tangan milik Rektor UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq (KHAS) Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M., dan satu lagi milik Muhammad Hudan Dardiri, S.S.,M.M., Kepala Desa Jatiarjo, Prigen, Pasuruan. Keduanya sama-sama tersenyum lebar.
Inilah momen yang menjadi titik awal kolaborasi antara kampus dan kampung. Melalui penandatanganan nota kesepahaman itu, UIN KHAS Jember dan Desa Jatiarjo sepakat memperkuat sinergi dalam pengembangan program ekoteologi dan kurikulum cinta lingkungan. Program ini akan menjadi pintu masuk bagi kegiatan pengabdian masyarakat kampus, sekaligus menopang Asta Protas Kementerian Agama RI dan program unggulan desa setempat.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremonial. Ini langkah nyata mengikat pengetahuan kampus dengan kearifan desa,” ujar Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M., Rektor UIN KHAS Jember.
Dalam kerja sama ini, desa akan menjadi laboratorium hidup bagi civitas akademika UIN KHAS Jember, tempat gagasan ekologis diuji langsung di ladang dan sumber mata air. Sementara bagi warga, kampus akan menjadi mitra belajar dan pendamping dalam membangun desa yang lestari.
Kepala Desa Jatiarjo, Muhammad Hudan Dardiri, S.S.,M.M., menyambut antusias kerja sama ini. “Kami senang UIN KHAS Jember hadir di desa kami. Ini bukan hanya menambah wawasan, tapi juga memberi kami semangat memperbaiki desa,” ujarnya.
Mereka menyebutnya “pernikahan antara ilmu dan bumi.” MoU itu mungkin hanya selembar kertas, tapi ia menjadi pijakan bagi gerak panjang sinergi kampus dan masyarakat desa dalam membumikan ekoteologi yakni dari ruang kelas ke ruang hidup warga.
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah




