info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Wartawan Jawa Pos Beri Motivasi Via Webinar

Home >Berita >Wartawan Jawa Pos Beri Motivasi Via Webinar
Diposting : Minggu, 23 Aug 2020, 19:49:18 | Dilihat : 3304 kali
Wartawan Jawa Pos Beri Motivasi Via Webinar


HUMAS -  Lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) bisa berkiprah di berbagai bidang. Tidak harus sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari secara khusus selama belajar di kampus. Bidang keilmuan di luar jurusan yang ditekuni dan dipelajari di kampus, juga bisa jadi alternatif untuk meniti karir masa depan. Diantaranya adalah bidang jurnalistik.

Hal itu disampaikan Moh Hilmi Setiawan, wartawan Jawa Pos saat berbicara di webinar Fakultas Syariah IAIN Jember, Kamis (20/8). "Semua diawali dari suka. Dan suka bukan bawaan dari lahir," beber Hilmi.

Lebih lanjut pria yang juga alumni FTIK IAIN Jember itu menjelaskan, apapun profesinya, pasti terdapat suka dan dukanya. Namun hal itu pula yang  harus dilakukan sebagai bentuk perjuangan yang memang dimulai dari titik bawah. Tak hanya Hilmi, narasumber lain dalam webinar itu juga menuturkan hal yang sama.

Wartawan Jawa Pos Radar Ijen Bondowoso menambahka Sholikul Huda, bagi kalangan alumni yang masih fresh graduate atau milenial, untuk menjadi profesional haruslah selalu up-to-date atau mengikuti perkembangan zaman. Terlebih jika tuntutannya sebagai jurnalis. "Kejar cita-cita setinggi langit. Jangan pesimis karena kegagalan. Karena cita-cita yang tinggi tidak akan jatuh sia-sia," ujar pria yang juga alumni Fakultas Syariah IAIN Jember itu kepada peserta webinar.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ssyariah IAIN Jember Prof M Noor Harisudin menambahkan, meskipun Fakultas Syariah sendiri melahirkan alumni yang fokus di bidang hukum dan syariah, namun menjadi nilai tambah jika basis keilmuan yang dimiliki beraneka ragam. Artinya, mereka bisa berkiprah dalam berbagai hal.

Selanjutnya Harisudin mencontohkan, kedua narasumber yang berkecimpung di dunia jurnalistik, padahal jurusan keduanya adalah ilmu keguruan dan hukum di IAIN Jember. Menurutnya, orang bisa abadi karena tulisan dan orang hebat bisa tertelan jaman tanpa ada karya atau tulisan. "Karenanya, kita tidak boleh membatasi ilmu dan pekerjaan. Karena semakin banyak pengetahuan dan pengalaman, semakin menjadi nilai tambah tersendiri," pungkasnya. (Choliq/Humas)

;