info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Wakil Rektor III Paparkan Evaluasi PBAK 2025, Soroti Integritas dan Partisipasi Mahasiswa

Home >Berita >Wakil Rektor III Paparkan Evaluasi PBAK 2025, Soroti Integritas dan Partisipasi Mahasiswa
Diposting : Senin, 01 Dec 2025, 09:55:08 | Dilihat : 51 kali
Wakil Rektor III Paparkan Evaluasi PBAK 2025, Soroti Integritas dan Partisipasi Mahasiswa


Wakil Rektor III UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Dr. Khoirul Faizin, M.Ag., mempresentasikan hasil evaluasi pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Jumat, 28 November 2025, di Hotel Royal Jember.

Presentasi tersebut menjadi salah satu agenda kunci dalam FGD, karena memetakan secara sistematis capaian, tantangan, sekaligus rekomendasi perbaikan PBAK sebagai pintu awal pembentukan budaya akademik mahasiswa baru.

Dalam paparannya, Dr. Faizin menjelaskan bahwa tujuan utama PBAK 2025 secara umum telah berjalan selaras dengan mandat awal pengenalan budaya akademik, yakni menumbuhkan rasa memiliki terhadap kampus, solidaritas antarmahasiswa, tanggung jawab akademik, serta sikap kritis dan kreatif. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut tetap perlu dibaca secara kritis dan objektif untuk memastikan keberlanjutan kualitas program ke depan.

Ia juga menyoroti pentingnya implementasi nilai-nilai akademik dan sosial selama PBAK berlangsung. Menurutnya, internalisasi nilai integritas akademik, etika, toleransi, dan semangat kebersamaan harus menjadi substansi utama, bukan sekadar wacana normatif. Kampus, dalam hal ini, tidak hanya mengenalkan aturan, tetapi juga membentuk kesadaran etis mahasiswa sejak hari pertama menjadi bagian dari sivitas akademika.

Dalam aspek partisipasi, Wakil Rektor III memaparkan bahwa tingkat keaktifan mahasiswa relatif beragam, dengan respons terhadap kegiatan PBAK yang perlu terus ditingkatkan. Evaluasi terhadap metode dan materi pengenalan menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih kontekstual, komunikatif, dan mudah dipahami oleh mahasiswa baru agar tujuan PBAK dapat diterima secara utuh.

Ia juga menilai peran panitia, narasumber, dan pemantau sebagai faktor penting keberhasilan kegiatan. Menurutnya, koordinasi dan profesionalitas seluruh unsur pelaksana perlu diperkuat agar rangkaian PBAK berjalan sesuai perencanaan dan mampu menjawab dinamika lapangan yang kerap berubah.

Isu kedisiplinan dan kepatuhan terhadap tata tertib turut menjadi perhatian dalam evaluasi tersebut. Wakil Rektor III menegaskan bahwa kualitas PBAK sangat ditentukan oleh konsistensi penerapan aturan dan prosedur, karena tata tertib merupakan bagian dari pembelajaran budaya akademik itu sendiri.

Menutup presentasinya, Dr. Faizin menekankan bahwa keberhasilan PBAK 2025 tidak boleh dipahami sebagai akhir dari proses. “Kesuksesan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal menuju tantangan yang lebih besar,” ujarnya, seraya menyampaikan sejumlah saran dan rekomendasi strategis sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan PBAK pada tahun berikutnya.

Melalui forum FGD ini, UIN KHAS Jember berupaya memastikan bahwa evaluasi PBAK tidak berhenti pada catatan administratif, melainkan menjadi pijakan akademik untuk membangun budaya kampus yang berintegritas, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan mahasiswa secara berkelanjutan.

Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah

;