Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Buka Stadium Generale tentang Gagasan Said Nursi
Humas -Wakil Rektor I UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si., resmi membuka kegiatan stadium generale bertajuk “The Intellectual Trajectory and Influence of Said Nursi’s Ideas in the Indonesian Context”, Rabu, 3 November 2025. Kegiatan ini digelar di BEC International Class, Lantai 1, dan menjadi bagian dari penguatan tradisi akademik kampus.
Dalam sambutannya, Prof. Amal menegaskan bahwa stadium generale merupakan ruang akademik yang strategis untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan wacana keilmuan lintas disiplin. Menurutnya, atmosfer akademik yang hidup hanya dapat tumbuh jika sivitas akademika terbiasa berdialog dan merespons isu-isu aktual secara kritis dan produktif.
“Ciri utama akademisi dan intelektual adalah keterlibatannya dalam diskusi isu-isu mutakhir, sekaligus kemampuannya memproduksi pengetahuan baru sebagai respons atas persoalan kontemporer,” ujarnya. Ia menambahkan, universitas-universitas besar dunia tumbuh karena tradisi akademik yang kuat dan konsisten, sebuah pelajaran penting bagi perguruan tinggi di Indonesia.
Prof. Amal juga menyinggung sejarah peradaban Islam klasik, ketika masjid tidak hanya menjadi ruang ritual, tetapi juga ruang intelektual. Dari tradisi itulah lahir tokoh-tokoh besar seperti Al-Ghazali, Ibn Rushd, dan lainnya, yang karya-karyanya berpengaruh lintas zaman dan wilayah. Spirit ini, menurutnya, perlu dihidupkan kembali dalam konteks pendidikan tinggi hari ini.
Kegiatan stadium generale ini sekaligus menjadi tindak lanjut kerja sama UIN KHAS Jember dengan The Istanbul Foundation for Science and Culture. Prof. Amal membuka peluang luas bagi mahasiswa untuk mengikuti program student mobility, short course, hingga visiting student di Turki, seraya menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris) sebagai kunci memasuki jejaring akademik internasional. Bahkan, ia menyebutkan bahwa mulai 2026 kampus berupaya menyiapkan program konkret dan dukungan anggaran untuk pertukaran mahasiswa.
Topik yang diangkat dinilai relevan, karena membahas transmisi dan transformasi gagasan Said Nursi dari Turki ke Indonesia. Diskusi diarahkan pada sejauh mana pemikiran Said Nursi berkontribusi dalam penguatan toleransi, perdamaian, dan pengembangan peradaban, serta kemungkinannya beririsan dengan pemikiran intelektual Indonesia seperti Hamka, Nurcholish Madjid, dan Abdurrahman Wahid.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Muhammad Faiz, M.A., Kaprodi Ilmu Hadis. Usai doa, dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Al-Manar: Jurnal Kajian Alquran dan Hadis serta Islamika Inside: Jurnal Keislaman dan Humaniora UIN KHAS Jember dengan The Istanbul Foundation for Science and Culture sebagai penguatan kerja sama akademik berkelanjutan.
Dan dalam sesi penyampaian materi, Hasbi Sen, M.Hum, perwakilan The Istanbul Foundation di Indonesia sekaligus Pembina Yayasan Nur Semesta, menyampaikan materi utama mengenai khazanah intelektual Said Nursi dan pengaruhnya di Indonesia. Paparan tersebut menegaskan posisi Said Nursi sebagai salah satu pemikir Muslim penting yang gagasannya terus hidup dan relevan dalam lanskap keislaman global.
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah



