Tari Lahbako Meriahkan Pembukaan PTKN Football
HUMAS - Sebanyak 65 Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember meriahkan pembukaan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Football Championship dengan Tari Lahbako di Stadion Imam Nahrawi IAIN Jember, Jumat (22/11). Tarian dengan kostum warna warni yang cukup mencolok itu cukup rancak dan indah. Sehingga dapat applus meriah dari para penonton yang hadir di pembukaan turnamen sepak bola mahasiswa Piala Menteri Agama pertama.
Lailatul Usriyah, selaku dosen pembimbing tari mengatakan, mahasiswi yang tergabung dalam tari didominasi dari program studi (Prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan jenjang semester tiga, lima dan tujuh. "Selain dari dua prodi itu, ada juga prodi lain yang ikut serta dengan latar belakang keterampilan mereka di bidang tari," kata perempuan yang akrab dipanggil Laila ini.
Laila melanjutkan, keterampilan dasar inilah yang membuat mahasisiwi mudah menghafal gerakan sehingga dengan latihan hanya lima hari mereka mampu menampilkan tari yang spektakuler. "Kita hanya diberi waktu lima hari untuk melakukan latihan. Dan alhamdulillah penampilan anak-anak sangat baik dan mendapat respon positif dari hadirin," lanjutnya.
Dia menuturkan, Tari Lahbako merupakan icon Jember yang menceritakan tentang kehidupan petani tembakau mulai menanam, memetik hingga memasarkan. "Peran perempuan juga diangkat dalam tari ini, karena merekalah yang mendominasi produksi tembakau Jember," tutur perempuan yang juga dosen Praktek Seni Tari Islami ini.
Ia berharap, melalui tari ini, budaya lokal bisa dikenal oleh masyarakat luas, khususnya luar Jember. "Walau kita kampus Islami, kita tidak lupa terhadap budaya kita sendiri," harap wanita asal Banyuwangi.
Selain itu, Wardatul Hasanah, salah satu penari Lahbako mengungkapkan, dirinya senang bisa berkontribusi dalam kegiatan nasional ini. Tidak lupa, ia juga mengajak masyarakat luas untuk mengembangkan tari tradisional ini. "Mari kita kembangkan dan kenalkan bahwa Jember juga punya budaya!" ajak mahasiswi PGMI ini. (Sidkin/Choliq)
