info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Rumah Moderasi Beragama Hadirkan Jasser Auda Bahas Islam Wasatiyah

Home >Berita >Rumah Moderasi Beragama Hadirkan Jasser Auda Bahas Islam Wasatiyah
Diposting : Kamis, 08 Apr 2021, 11:01:52 | Dilihat : 1280 kali
Rumah Moderasi Beragama Hadirkan Jasser Auda Bahas Islam Wasatiyah


Humas – Rumah Moderasi Beragama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Professor Jasser Auda, president maqasid Institute yang bermarkas di Toronta, Canada. Topik yang didiskusikan tentang Religious Moderation and The Rights of Others: Justice, Freedom and Equality on Maqasid al-Sharia Perspective.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Hepni Zain mengungkapkan, moderasi beragama menjadi perhatian besar yang harus selalu disyiarkan. Menurutnya, moderasi beragama menjadi salah satu kunci dan juga program prioritas Kementerian Agama.

“Diskusi semacam ini, menjadi bagian yang sangat penting untuk terus membumikan moderasi beragama. Kami merasa senang karena Professor Jasser Auda dapat hadir ke Rumah Moderasi IAIN Jember untuk memberikan pencerahan tentang kehidupan keagamaan yang moderat dari perspektif maqasid al-shariah. Kita semua mengenal Jasser Auda sebagai Bapak Maqasid kontemporer. Beliau adalah tokoh ilmuan internasional yang banyak dikaji di Indonesia, terutama tentang gagasan-gagasannya yang sangat progresif”, ungkap Hepni Zain saat memberikan sambutan, Kamis (8/4/2021).

Professor Jasser Auda mengungkapkan, maqasid al-shariah membuka selebar-lebarnya pintu ijtihad dengan tujuan untuk kemaslahatan umum (maslahah ‘ammah). Menurutnya, maqasid al-shariah dalam perkembangannya beranjak dari cari kerja nalar klasik menuju cara kerja dan metodologi holistik yang menyeluruh.

“Maqasid al-shariah dalam bangunan metodologinya lebih menekankan pada pendekatan konstekstual dalam menelusuri maksud dan tujuan syariat yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadith”, ungkap Auda.

Jasser Auda menekankan peran Maqashid al-Syari'ah sebagai sarana bagi penyelesaian problem-problem keagamaan, sosial, kebangsaan, kemanusiaan dan hubungan internasional. Selain itu, President of Maqasid Institute Global ini juga menyatakan pentingnya umat dan ilmuwan muslim menggunakan terma-terma dan konsep-konsep sendiri dalam mendefinisikan tema-tema keislaman.

Menurut Auda, istilah ‘wasathiyah’ dalam bahasa Arab dan Al-Quran tidak sama pengertian dan aplikasinya dengan istilah "moderatism" dalam terminologi bahasa Inggris dan keilmuan Barat. Wasathiyah, menurut Prof. Auda, adalah ketika kita mampu menjadi saksi bagi manusia dan kita berjalan sesuai dengan rel kenabian; ketika kita mampu menegakkan kebenaran dan keadilan, membedakan antara yang haq dan batil, dan seterusnya.

Kuliah tamu yang dipandu oleh Direktur Rumah Moderasi Beragama, Wildan Hefni, diikuti oleh ratusan peserta, tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari manca negara. Acara ini juga berlangsung secara live dari youtube Rumah Moderasi IAINJbr. (humas)

 

;