info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Rektor UIN KHAS Jember; Murur Adalah Langkah Penyelamatan

Home >Berita >Rektor UIN KHAS Jember; Murur Adalah Langkah Penyelamatan
Diposting : Kamis, 20 Jun 2024, 22:57:08 | Dilihat : 2425 kali
Rektor UIN KHAS Jember; Murur Adalah Langkah Penyelamatan


Humas - Belakangan ini, Murur Haji sedang ramai diperbincangkan. Murur berarti melintas, istilah ini digunakan untuk menyebut Jamaah haji dari Arofah yang hendak menuju Muzdalifah dan melanjutkan ke Mina untuk mabit/menginap, akan tetapi dilaksanakan dengan melintasi Muzdalifah. Hal ini berlaku pada Jamaah Haji Tahun 2024, berdasarkan keputusan Kementerian Agama, dengan tujuan mengurangi resiko Jamaah Haji. Terlebih, agar supaya tidak terulang peristiwa musim haji tahun lalu, di mana Jamaah haji Indonesia banyak yang terlantar di Muzdalifah hingga siang hari tanggal 10 Zulhijah (dikutip dari kemenag RI).

Mengenai hal tersebut, Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Hepni, mengaku setuju dan turut mendukung keputusan tersebut. Prof. Hepni menyatakan hal ini menjadi penting untuk memprioritaskan keselamatan umat manusia.

"Ini penting, karena menyediakan space untuk keselamatan kemanusiaan dari keberbondong-bondongan dan kesesakan di Muzdalifah," ujarnya saat diwawancarai Tim Humas UIN KHAS.

Selain itu, Prof. Hepni menyebutkan kaidah fiqih yang berbunyi Dar’ul Mafasid Muqaddamun 'ala Jalbil Mashalih yakni upaya menolak kerusakan lebih didahulukan atas sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan, sekaligus menyatakan, hal tersebut berbasis Ulama fiqih dan berbagai Pakar.

Menimbang hal tersebut, Prof. Hepni juga menyatakan, adanya Murur ini merupakan langkah strategis sekaligus pilihan cerdas Kementerian Agama, karenanya, secara gamblang, Prof. Hefni mengutarakan hal tersebut seharusnya didukung oleh semua pihak.

Prof. Hepni juga menjelaskan skema Murur Haji, yakni, jamaah haji tidak mabit atau menginap di Muzdalifah secara konvensional, akan tetapi tetap menjalankan di bus, saat melintasi Muzdalifah. 

"Skema Murur, yakni, membawa jamaah haji dari arofah, yang biasanya mabit di Muzdalifah, ini mabit di bus atau di transportasi, kemudian lanjut ke mina. Saya kira bentuk mengutamakan yang prioritas yakni keselamatan umat, ketimbang yang formal yakni mengikuti aturan yang ada," sambungnya.

"Untuk yang mempersoalkan hal ini, yang menganggap kurang berfokus dan otoritas pada fiqih, mungkin karena kurang belajar saja dan ngopinya kurang jauh," ujar Rektor UIN KHAS sembari tersenyum, menanggapi pihak yang berbeda pendapat.

Di akhir sesi wawancara, Rektor UIN KHAS Jember mengimbuhkan ungkapan bangga kepada Kementerian Agama RI. 
"Pelaksanaan haji tahun ini sangat hebat dan lebih maju, sekali lagi jos, sekali lagi mantap, untuk Kementerian Agama RI," tutupnya. (Humas)

Kontributor : Shirly
Editor : Moh. Nor Afandi

;