Rektor Resmikan FGD Evaluasi PBAK 2025 UIN KHAS Jember, Tekankan Budaya Akademik dan Integritas Mahasiswa
Humas - Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M., CPEM., secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada Jumat, 28 November 2025, di Hotel Royal Jember. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi akademik untuk membaca ulang pelaksanaan PBAK sekaligus merumuskan perbaikan ke depan.
Dalam arahannya sekaligus pembukaan resmi, Rektor Prof. Hepni menegaskan bahwa PBAK bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan pondasi awal pembentukan budaya akademik dan karakter kemahasiswaan. Ia merefleksikan perjalanan panjang program orientasi mahasiswa di perguruan tinggi, mulai dari OSPEK, OPAK, hingga PBAK, yang menunjukkan bahwa substansi kegiatan harus terus dimaknai ulang sesuai tantangan zaman.
Menurutnya, istilah Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan mengandung dua kata kunci yang sama-sama penting. Separuh ruh PBAK adalah budaya kampus, dan separuh lainnya adalah kemahasiswaan. Budaya kampus, lanjut Rektor, berangkat dari pendidikan orang dewasa (andragogi), yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek pembelajar yang dewasa secara mental, bukan sekadar “anak didik” secara usia.
“Budaya tidak akan pernah tegak tanpa integritas,” tegas Prof. Hepni. Ia menekankan bahwa integritas adalah fondasi karakter, watak peradaban, sekaligus prasyarat lahirnya budaya akademik yang sehat, mulai dari budaya literasi, demokratisasi, riset, hingga prestasi akademik dan nonakademik. Setelah integritas, budaya unggul (excellence) dan mental juara harus dibangun agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan daya saing.
Rektor juga menyoroti pentingnya sikap dedikatif dan berorientasi kontribusi dalam pengelolaan PBAK. Menurutnya, seluruh pelaksana harus menempatkan kegiatan ini sebagai amanah, bukan sekadar rutinitas kerja. Evaluasi, kata Rektor, bukan untuk saling menyalahkan, melainkan untuk mempertajam pemaknaan, memperbaiki kekurangan, dan memastikan keberlanjutan kualitas pembinaan mahasiswa.
“Evaluasi hari ini adalah menanam. Yang akan memetik hasilnya adalah generasi-generasi setelah kita,” ujarnya. Dengan membaca basmalah, Rektor secara resmi membuka FGD Evaluasi Pelaksanaan PBAK 2025 UIN KHAS Jember.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN KHAS Jember, Dr. Khoirul Faizin, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa forum FGD ini sengaja dirancang untuk membaca ulang secara jujur seluruh rangkaian pelaksanaan PBAK 2025, termasuk kendala teknis dan dinamika lapangan. Ia menyebut bahwa PBAK merupakan pintu masuk mahasiswa baru sebagai bagian dari sivitas akademika yang harus dikelola dengan kesungguhan.
Menurutnya, evaluasi ini akan menghasilkan catatan, saran, dan rekomendasi konkret yang menjadi pedoman pelaksanaan PBAK 2026, terlebih dengan potensi peningkatan jumlah mahasiswa baru yang semakin besar. “Forum ini bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk memastikan hal-hal yang kurang baik tidak terulang, dan yang sudah baik bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Ketua Panitia PBAK 2025, Dr. Rif’an Humaidi, S.Pd.I., M.Pd.I., menambahkan bahwa keberhasilan PBAK merupakan capaian kolektif, bukan kerja satu pihak. Ia mengakui masih adanya sejumlah kendala, khususnya pada hari kedua pelaksanaan yang menuai banyak masukan dari mahasiswa dan wali mahasiswa. Kritik tersebut, menurutnya, menjadi bahan refleksi penting agar pelaksanaan PBAK ke depan lebih tertib, humanis, dan selaras dengan nilai-nilai akademik.
Melalui FGD ini, UIN KHAS Jember menegaskan komitmennya untuk menjadikan PBAK sebagai proses strategis dalam menumbuhkan budaya akademik, integritas, dan karakter mahasiswa sejak awal memasuki dunia perguruan tinggi.
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah



