info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Rektor Imbau Seluruh Elemen Kampus Makmurkan Masjid

Home >Berita >Rektor Imbau Seluruh Elemen Kampus Makmurkan Masjid
Diposting : Jumat, 07 May 2021, 11:22:23 | Dilihat : 875 kali
Rektor Imbau Seluruh Elemen Kampus Makmurkan Masjid


HUMAS – Masjid sebaiknya tidak hanya dipakai sebagai tempat untuk kegiatan salat berjamaah. Apalagi bila keberadaanya di dalam kampus. Karena di situ banyak intelektual maupun calon intelektual. Harusnya mereka bisa memanfaatkan masjid untuk kegiatan kajian keilmuan maupun pengembangan pemikiran baru.

Karena itu, Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto mengimbau seluruh elemen yang ada di kampusnya untuk aktif memakmurkan masjid. “Kami berharap seluruh elemen yang ada di kampus ini punya tanggung jawab untuk mengisi ruang-ruang kosong yang ada di masjid,” tandas Babun saat memberi sambutan di acara doa khotmil Quran di Masjid IAIN Jember Kamis (6/5/2021).

Para elemen kampus mulai dari pegawai, mahasiswa hingga dosen, bisa memanfaatkan masjid sebagai sarana diskusi untuk memecahkan masalah. Baik itu masalah sosial, pendidikan, keilmuan maupun persoalan-persoalan lain. Dari masjid kampus diharapkan juga bisa mencetak para pemikir atau intelektual. “Ke depan, pimpinan akan lebih memaksimalkan distribusi anggaran untuk masjid kampus,” tambah Babun.

Di agenda yang sama Warek III Dr Hepni Zein dalam tausiahnya juga berharap khutbah Jumat yang dilakukan di masjid kampus tidak hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja. Tapi, juga memiliki nilai lebih yang bisa berdampak pada segenap aspek kehidupan sosial. “Jadi diperlukan adanya perubahan yang siginifikan dalam mengelola masjid. Caranya dengan banyak melakukan inovasi,” paparnya.

Salah satu inovasi yang bisa ditawarkan Hefni, mengemas khutbah jumat berkurikulum. Caranya, para khotib yang khutbah di masjid kampus materinya harus mengikuti silabi yang telah dibuat oleh takmir. “Jadi, ada silabi materi khutbah atau SAK (satuan acara khutbah) sebagai pedoman yang harus dipatuhi para khotib supaya isi khotbahnya sesuai yang ditargetkan,” jelasnya.

Dengan inovasi seperti itu, materi khutbah yang disampaikan oleh khotib diharapkan bisa didalami dan diikuti jamaah secara berkelanjutan sebagaimana santri mengaji di pesantren. Sumber referensi seperti kitab maupun ayat yang dipakai oleh khotib jelas asalnya, termasuk tema dan target yang diberikan oleh takmir kepada khotib juga sesuai yang diharapkan.

Selain itu, materi khutbah dari para khotib juga bisa didokumentasikan atau dibukukan yang selanjutnya bisa jadi bahan referensi berharga. “Kalau ini bisa diterapkan, insya Allah bisa menangkal pemikiran-pemikiran ekstrem dan radikal yang bisa merusak tatanan sosial di masyarakat,” pungkas Hefni. (Humas/Choliq)

;