Rektor Buka Acara Pelatihan Penyusunan Proposal Riset LP2M
Humas - Senin, 12 Agustus 2024 bertempat di GKT lantai 2 UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, puluhan dosen muda mengikuti kegiatan pelatihan penyusunan proposal penelitian nasional.
Dr. Moh. Dasuki, M.Pd.I. dalam wawancaranya menyampaikan bahwa pelatihan ini diadakan atas permintaan para dosen muda untuk memperbarui wawasan metodologi penelitian, terutama dalam penyusunan proposal penelitian yang baik dan praktis.
“Acara ini berlangsung satu hari penuh. Kami menghadirkan Dra. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D., seorang reviewer penelitian nasional dan dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya. Saya melihat para dosen mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Mereka antusias dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang penelitian,” ungkapnya.
Dr. Zainal Abidin, M.S.I selaku ketua LP2M menyampaikan, penelitian merupakan satu dari tridharma perguruan tinggi. Tantangannya, kegiatan penelitian memerlukan dana yang tidak sedikit. Sementara kampus belum mampu mencukupi semua kebutuhan dosen yang jumlahnya 386 orang.
“Dosen diharapkan tidak mengandalkan dana BOPTN UIN KHAS Jember. Di luar kampus banyak lembaga yang menyediakan dana penelitian, baik di dalam maupun luar negeri. Ada Litapdimas Kemenag, BRIN, dan lainnya. Begitu juga dengan penyedia funding dana luar negeri. Ini perlu direbut. Caranya, proposalnya harus bagus. Kegiatan ini diarahkan ke sana,” katanya.
Di tempat yang sama hadir Rektor Prof. Dr. Hepni, MM., Plh Kabiro AUPK Dr. Retna Anggitaningsih, S.E., MM., sekretaris dan para kepala pusat di LP2M.
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan "Acara ini memiliki prospek yang sangat baik ke depan. Di PTKIN, kita masih melihat budaya berbicara (speaking) dan mendengarkan (listening) yang cukup kuat, terutama di kalangan dosen. Namun, saya harus mengakui bahwa budaya membaca (reading) dan menulis (writing) justru terus menurun,” jelasnya.
Padahal, lanjut Rektor, dalam pepatah Yunani disebutkan Skripta manent, verba volant. Ucapan akan mudah hilang, namun tulisan akan abadi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjadikan menulis sebagai budaya di perguruan tinggi. Menulis bukan hanya tentang mengisi kertas, tetapi juga tentang menciptakan temuan-temuan baru yang dapat menjadi solusi atas berbagai problem keumatan yang kita hadapi.
UIN KHAS Jember sekitar tahun 2018 menjadi salah satu PTKI yang mengirim jumlah proposal terbanyak. Ini prestasi yang membanggakan.
“Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus meningkatkan capaian ini, bukan hanya sekadar menjadi penulis terbanyak, tetapi juga menjadi penerima terbanyak dalam hal penelitian. Untuk mencapai hal ini, antara lain saya mendorong penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas riset kita,” katanya dengan serius.
Rektor mendorong budaya meneliti dan menulis harus menjadi tradisi yang melekat pada diri setiap dosen. Pusat Penelitian (Puslit) perlu melakukan pemetaan yang lebih mendalam untuk mendorong hal ini, karena di luar sana kompetisi dalam bidang penelitian sangatlah ketat.
“Seperti yang diilustrasikan oleh Plato dalam alegori guanya, kita harus berani keluar dari 'gua' dan menyadari bahwa dunia penelitian di luar sana penuh dengan tantangan yang luar biasa. Semangat besar ini harus menjadi dasar bagi kita semua untuk terus bergerak maju, memastikan bahwa UIN KHAS Jember bukan hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional,” pungkasnya.
Reporter: Abdul Karim
Editor: Moh. Fathoni