info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Peringati Hari Santri 2024, Warek I UIN KHAS Ajak Santri Gen Z Wujudkan Jiwa Muda yang Toleran dan Produktif

Home >Berita >Peringati Hari Santri 2024, Warek I UIN KHAS Ajak Santri Gen Z Wujudkan Jiwa Muda yang Toleran dan Produktif
Diposting : Kamis, 17 Oct 2024, 10:12:59 | Dilihat : 1453 kali
Peringati Hari Santri 2024, Warek I UIN KHAS Ajak Santri Gen Z Wujudkan Jiwa Muda yang Toleran dan Produktif


Humas - Dalam memperingati Hari Santri Nasional 2024, UIN KHAS Jember menyelenggarakan Seminar dengan tema "Santri Gen Z: Muda, Toleran, dan Produktif". Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu lantai 3 UIN KHAS Jember pada Rabu, 16 Oktober  2024.

Acara seminar dihadiri oleh Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si selaku Wakil Rektor I, Tokoh lintas agama juga segenap santri dan mahasantri dari beberapa pondok pesantren dan sekolah menengah atas keagaaman di lingkup Kabupaten Jember.

Dalam sambutannya Prof. Khusna Amal, Wakil Rektor I menyampaikan alasannya mempelopori acara Peringatan Hari Santri dengan Seminar Santri Gen Z: Muda, Toleran dan Produktif "Bahwa peristiwa heroik di masa lalu penting bagi generasi muda milenial maupun Gen Z saat ini untuk mengemban amanat yang berkaitan dengan aktivis histori dilakukan oleh santri dalam melakukan pembelaan terhadap negara dan juga terlibat kontribusi dalam proses rekontruksi yang berdasarkan pancasila".

Ia juga mengajak para santri Gen Z untuk mewujudkan jiwa muda yang toleran dan produktif.

Dr. Peter Brian Ramsay Carey, MBE., seorang Sejarawan Oxford University yang meneliti era revolusi yang ada di Indonesia terkhusus tanah jawa. Dalam seminar ini, Ia menjadi narasumber pertama yang hadir melalui media online dengan bungah hati menceritakan membaranya daya juang para santri dan kyai turun tangan ke surabaya untuk melawan sekutu pada 22 Oktober silam. Banyak peran santri dan kyai dalam memperjuangkan kemerdekaan di Surabaya kala itu dan enjadi salah satu titik perjuangan pemuda masa revolusi termasuk santri," ungkap Peter.

Selain itu, juga terdapat narasumber kedua yakni Kalis Mardiasih ini adalah Penulis sekaligus Aktivis Pemerhati Isu Gender yang memaparkan tentang 'Santri Muda yang Produktif' melalui pengalaman di bidang yang digelutinya, Kalis membakar rasa percaya diri semua Santri Gen Z yang hadir untuk berani berkarya melalui media digital. Menurutnya, Santri Gen Z saat ini tidaklah terbatas, hanya saja waktunya menabung ilmu dan nanti ada saatnya santri membuahkan karya yang tak tertandingi di masa depan terlebih di sosial media.

Tak hanya itu, pembacaan Sholawat Musawah yang dibacakan oleh mahasiswa pada awal kegiatan turut mendapat apresiasi dari Kalis sebagai aktivis kesetaraan gender, bahwa tidak ada pandangan yang meninggikan salah satu gender karena semuanya sama baik santri maupun santriwati. Dimana sholawat tersebut dilantunkan langsung oleh sosok laki-laki guna menyerukan pesan Nabi Muhammad SAW tentang ajaran keadilan relasi antara laki-laki dan perempuan.

Kemudian yang terakhir dan sebagai pelengkap, hadir narasumber ketiga yakni Kyai Jadul Maula Pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak Yogyakarta yang memberikan pandangan mengenai 'Santri Ideal di Era 80-an Vs Generasi Z'. Beliau menyampaikan bahwa Santri dengan jiwa muda yang penuh semangat punya idealisme tinggi dan pendobrak harus memiliki jiwa toleran. Cara berjihadnya pun berbeda santri saat ini dan dahulu. Jika santri dahulu berjuang jihad di jalan Allah melalui medan perang, maka santri saat ini berjuang dengan cara pemanfaatan sosial media dengan bijak. "Menulis dakwah yang baik tanpa diskriminasi adalah suatu prestasi yang perlu diapresiasi", dawuh Kiai Jadul.

Adapun harapan dari Prof. Khusna Amal dengan adanya acara ini, Gen Z dapat meneladani dan menghidupkan kembali semangat juang revolusi 45 dengan bangsa yang jauh lebih toleran, demokratis, dan keadilan.

Penulis: Intan Permatasari

Editor: Munirotun Naimah 

;