info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Mahasiswa IAIN Jember Ditarik dari Lokasi KKN

Home >Berita >Mahasiswa IAIN Jember Ditarik dari Lokasi KKN
Diposting : Selasa, 06 Aug 2019, 09:21:49 | Dilihat : 1336 kali
Mahasiswa IAIN Jember Ditarik dari Lokasi KKN


TUNTAS sudah masa pengabdian mahasiswa IAIN Jember pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019. Para mahasiswa telah mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat selama 40 hari sejak 24 Juni hingga 5 Agustus. Mereka terbagi dalam 69 posko yang berbasis di dusun. Tersebar di 14 desa di wilayah dua kecamatan di Kabupaten Jember. Masing-masing di Kecamatan Jelbuk yang tersebar di 42 dusun, enam desa dan di Kecamatan Tempurejo yang tersebar di 27 dusun di delapan desa.

Suasana haru dan tangisan banyak mewarnai acara perpisahan maupun pisah pamit yang dilakukan mahasiswa dengan masyarakat setempat. Bahkan, sebagian mata mahasiswa terlihat sembab dan memerah usai berjabat tangan dengan warga setempat yang sering berinteraksi dengan mahasiswa KKN. Banyak juga mahsiswa yang memeluk erat beberapa anak binaan yang biasa diajari mengaji maupun belajar membaca. 

“Jangan lupa terus belajar ya say…. meski mbak-mbak nanti sudah tidak di sini lagi, adik harus tetap semangat belajar mengaji dan membaca ya,” pesan Dwi Lestari, mahasiswa Fakultas Dakwah kepada anak-anak binaannya di Dusun Curahrejo, Desa Curah Takir, Tempurejo.    

Sementara itu, penarikan mahasiswa KKN IAIN Jember dilakukan secara simbolis di dua tempat pada Senin (5/8). Masing-masing di Kecamatan Tempurejo dipusatkan di Balai Desa Sanenrejo yang diwakili oleh Wakil Rektor I Prof Miftah Arifin bersama ketua LP2M Dr Imam Machfudi. Sedang penarikan mahasiswa KKN di Kecamatan Jelbuk ditempatkan di kantor kecamatan dihadiri Wakil Rektor III Dr Hefni dan Ketua Panitia KKN 2019 Dr Ubaidillah.

Miftah Arifin menyampaikan terima kasih kepada masyarkat dan perangkat dusun hingga kecamatan yang telah membantu lancarnya kegiatan KKN. Pihaknya mohon maaf bila ada kesalahan maupun kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun institusi IAIN. Ia berharap di tahun mendatang jalannya KKN bisa lebih baik. 

“Kepada LP2M saya juga berpesan supaya mahasiswa yang akan melakukan KKN di tahun depan bisa membantu meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Mengingat, masih banyak anak-anak didik di SD yang masih belum bisa membaca. Bahkan, saya terima laporan ada beberapa siswa kelas 5 SD yang masih belum bisa membaca,’’ papar Miftah.

Ketua LPM IAIN Jember Imam Machfudi menambahkan, mahasiswa IAIN Jember yang terjun pada KKN 2019 ini totalnya ada 885 orang. Selain itu, juga ada 19 mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN)yang ikut bergabung. Masing-masing dariInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, dan STAIN Papua.“Rinciannya, dari IAIN Palangkaraya sebanyak 10 mahasiswa, STAIN Bengkalis 5 mahasiswa, dan STAIN Papua 4 orang mahasiswa,” tambahnya. (Abdul Choliq/Humas)

;