Kemenpora RI Bidik Mahasiswa UIN KHAS Jember Jadi Pengusaha Berbasis Teknologi Digital
Humas – Perkembangan teknologi digital masa kini, telah merebak menjadi sarana berbisnis yang menjanjikan bagi siapapun. Terlebih, bagi mahasiswa yang digembleng secara khusus.
Hal itu disampaikan Prof. Dr. Asrorun Ni’am Sholeh saat meresmikan kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda di Gedung Kuliah Terpadu Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember pada Selasa, 6 Juni 2023.
Menurut pria yang akrab dipanggil Prof. Ni’am itu, peluang menjadi pengusaha saat ini, relatif lebih mudah dibanding era pengusaha konvensional. Potensi bisnis melalui teknologi digital, cenderung lebih mudah, lebih hemat, efektif, dan efisien.
“Kalau dulu (menjadi pengusaha) harus memiliki modal yang cukup, alat yang banyak, pemasaran yang rumit, dan tempat yang mahal,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Prof Ni'am, pada umumnya mahasiswa memiliki kemampuan menggunakan teknologi digital. Kendati demikian, kemampuan tersebut juga harus disertai kemauan (willingness), inovasi, kreativitas, dan networking.
Karena itu, Kepala Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI ini menegaskan, seluruh potensi yang dimiliki mahasiswa, layaknya tetap memerlukan sentuhan dan mentoring yang tepat, baik melalui pendidikan, penyadaran, pendampingan, serta ekosistem kewirausahaan.
"Pelaku usaha sukses hari ini, mayoritasnya berlatar belakang yang sama," ujarnya memotivasi.
Prof Ni'am berharap, pelatihan hasil kerjasama dengan Unit Pengembangan Karir (UPK) UIN KHAS Jember ini, menjadi pemantik dalam mempercepat pertumbuhan wirausahawan di Indonesia, khususnya bagi mahasiswa UIN KHAS Jember.
Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Babun Suharto bercerita, bahwa diusianya saat itu, keinginan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi sesuatu yang berharga.
Imbuh Prof. Babun, cita-cita tersebut kekinian mestinya ditambah dengan semangat berwirausaha. Rektor mengakui, bahwa teknologi digital termutakhir kaya akan fitur yang mendukung bisnis, sehingga kentara dapat dioperasikan dari mana dan kapa saja.
Menegaskan hal itu, Prof. Babun menjelaskan, kampusnya sejak awal membekali mahasiswa dengan mata kuliah enterpreneurship pada tiap-tiap fakultas.
"Ilmu sudah didapat, tinggal bagaimana diterapkan oleh mahasiswa," ungkapnya seraya berharap.
Yang mengejutkan, dari 300 peserta pelatihan, Siti Romlatul Khairiyah, mahasiswi UIN KHAS Jember, tiba-tiba ditunjuk sebagai penerima modal usaha cuma-cuma senilai 15 juta rupiah.
Meski bukan tanpa alasan, kejutan yang diterima Khairiyah, merupakan hadiah atau Door prize setelah dirinya menjawab pertanyaan dari Deputi.
Khairiyah mengaku, hadiah dana pengembangan usaha tersebut, rencananya akan diperuntukkan untuk meningkatkan bisnis studio miliknya. (humas/dnb)