Kemenag RI Gelar Religion Festival 2024 ‘Kick Off HSN, Rektor UIN KHAS Jember: HSN Pertegas Peran Santri Rawat Keutuhan Bangsa dengan Nilai
Humas - Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN), Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menggelar Religion Festival 2024, di Jakarta. Rabu, 9 Oktober 2024.
Pegelaran ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan keragaman, seperti keberagaman agama, budaya, suku, dan etnis yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Ihwal, sekaligus menjadi salah satu bakti dan komitmen Kemenag RI untuk dalam mengelola keberagaman tersebut. Kata Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI dalam pidatonya menyampaikan bahwa perjalanan Kemenag dalam menjaga dan merawat kebhinekaan ini ditandai dengan berbagai capaian yang dicapai dengan tiga model utama.
"Pertama adalah faster, Kemenag terus berupaya mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Kedua, better, peningkatan kualitas menjadi fokus utama kami. Lalu Ketiga, stronger, Kemenag semakin memperkuat komitmen dan peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia," ujar Gus Men.
Salah satu acara unggulan dari Religion Festival ini adalah Kemenag Journey, yang menampilkan perjalanan panjang Kemenag dalam mengelola keragaman dengan capaian-capaian yang telah diraih. Festival ini menjadi momen refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan dalam keragaman.
Untuk diketahui, peringatan HSN tahun ini mengusung tema ‘Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan’. Pada saat peluncuran, visualisasi logo HSN tahun 2024 yang tampak estetik dan bermakna itu secara resmi menandai Kick Off HSN tahun ini.
Kick Off Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober ini, mendapat komentar khusus dari Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember yang saat itu hadir. Menurutnya, HSN menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa melalui nilai-nilai keagamaan yang toleran dan inklusif.
Prof. Hepni berharap, Religion Festival 2024 akan menjadi wadah untuk memperkuat kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk, serta membangun kesadaran akan pentingnya menghargai perbedaan demi kemajuan bangsa.
Selain Prof. Hepni, sejumlah ketua dan Rektor pada Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia juga turut meramaikan kegiatan ini.
Editor: Munirotun Naimah