info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Kapus PDIK UIN KHAS Jember Klarifikasi Soal Penyebab Mahasiswa Lukai Tubuh Sendiri

Home >Berita >Kapus PDIK UIN KHAS Jember Klarifikasi Soal Penyebab Mahasiswa Lukai Tubuh Sendiri
Diposting : Rabu, 23 Nov 2022, 16:23:12 | Dilihat : 7687 kali
Kapus PDIK UIN KHAS Jember Klarifikasi Soal Penyebab Mahasiswa Lukai Tubuh Sendiri


Humas – Merespon pemberitaan tentang motif dibalik tindakan melukai diri yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Kepala Pusat Data dan Informasi Kelembagaan, Dr. Moh Nor Afandi, akhirnya angkat bicara.

Menurutnya, asumsi yang berseliweran di beberapa media karena motif tugas kuliah itu merupakan kesimpulan yang tidak benar. Faktanya, kata Afandi, berdasarkan barang bukti yang ditemukan, mahasiswi berinisial IAS berusia 19 tahun itu mengalami over thinking atau kekhawatiran berlebih akan hasil pekerjaannya saat menjadi panitia.

“Setelah kami dalami, ternyata yang bersangkutan bukan karena tugas kuliah,” terangnya kepada Jurnalis Humas. Rabu, 23 November 2022 di Kantornya.

Kronologisnya, Afandi menjelaskan, yang bersangkutan yakni mahasiswi asal kelahiran Mojokerto itu sebelumnya sempat menjadi panitia kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) pada tanggal 19 November 2022 lalu.

Sejak saat itu, Afandi mengutip, berdasarkan pengakuan teman-teman dekatnya, pasca kegiatan digelar, IAS kerap  menanyakan hasil pekerjaan tugas kepanitiaan itu.

IAS bahkan sering menyebut apa yang dirinya lakukan selama menjadi panitia selalu tidak maksimal, ia pun sering nampak murung dan menyendiri. Tak tanggung, IAS pun akhirnya memilih upaya mengakhiri hidupnya sendiri.

Lebih lanjut, Afandi mengatakan, jika motif itu diasumsikan karena tugas kuliah tentu tidak fair, karena yang terjadi sesungguhnya, Afandi mengutip, Dosen Dinar Maftuh menyebut, IAS merupakan mahasiswi yang tergolong aktif dan berprestasi di kelasnya.

Karena itu, Afandi berharap, klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang tengah beredar. Sehingga pemberitaan yang dilayangkan berimbang, dan bisa dipertanggungjawabkan. “Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” tutupnya. (Humas/dnb)

;