info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Hasbi Sen Urai Jejak Intelektual Said Nursi dan Pengaruhnya di Indonesia

Home >Berita >Hasbi Sen Urai Jejak Intelektual Said Nursi dan Pengaruhnya di Indonesia
Diposting : Rabu, 03 Dec 2025, 15:02:21 | Dilihat : 11 kali
Hasbi Sen Urai Jejak Intelektual Said Nursi dan Pengaruhnya di Indonesia


Humas - Hasbi Sen, M.Hum, perwakilan The Istanbul Foundation for Science and Culture di Indonesia sekaligus Pembina Yayasan Nur Semesta, tampil sebagai narasumber utama stadium generale bertajuk “The Intellectual Trajectory and Influence of Said Nursi’s Ideas in the Indonesian Context”. Kegiatan digelar di BEC International Class Lantai 1, Rabu, 3 November 2025.

Di hadapan sivitas akademika UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Hasbi memaparkan khazanah intelektual Badiuzzaman Said Nursi, mulai dari biografi, konteks sosio-historis Turki Utsmani hingga Republik Turki, sampai perkembangan karya dan jejaring pemikirannya yang lintas negara, termasuk Indonesia.

Hasbi membuka paparannya dengan menegaskan etos menuntut ilmu sebagai kerja intelektual yang aktif dan berkelanjutan. Ia lalu menelusuri masa kecil Said Nursi di wilayah Turki Timur, latar keluarga sederhana, hingga kecerdasan dan daya hafalannya yang menonjol sejak usia dini. Pendidikan Nursi di madrasah-madrasah tradisional mengantarkannya menguasai tafsir, hadits, kalam, sekaligus ilmu-ilmu sains.

Menurut Hasbi, ciri khas pemikiran Said Nursi terletak pada sintesis ilmu agama dan sains. “Bagi Nursi, matematika, fisika, dan astronomi adalah jalan pengetahuan menuju ma’rifatullah,” ujarnya. Dari gagasan itu lahir ide besar Madrasah Az-Zahra, lembaga ideal yang memadukan ilmu agama dan sains (sebuah proyek intelektual yang terhambat perang dunia dan turbulensi politik).

Hasbi juga mengulas fase-fase penting kehidupan Nursi: keterlibatannya dalam pergolakan politik akhir Utsmani, pengalaman perang dan penjara, masa pengasingan di Barla, hingga produktivitas menulis yang luar biasa dalam keterbatasan. Pada fase inilah karya-karya monumental seperti Risalah Nur disalin dengan tangan dan disebarkan secara senyap, menjadi bukti ketahanan tradisi intelektual di bawah tekanan negara.

Karya-karya Said Nursi, yang kini diterjemahkan ke puluhan bahasa, menurut Hasbi, menemukan resonansi luas di Indonesia. Sejak awal 2000-an, diskursus akademik tentang Said Nursi berkembang pesat melalui simposium, skripsi, tesis, disertasi, hingga penerbitan buku. Ia mencatat, di Indonesia telah berdiri belasan Said Nursi Corner di berbagai kampus, termasuk di lingkungan PTKIN.

Penyebaran gagasan Said Nursi juga melampaui ruang kelas. Yayasan Nur Semesta, kata Hasbi, mengelola program pesantren mahasiswa, penerjemahan buku, kajian publik, seminar internasional, hingga pemanfaatan media digital. “Pemikiran Said Nursi tidak hanya hidup di forum akademik, tapi juga di tengah masyarakat,” katanya.

Hasbi menutup pemaparannya dengan menekankan relevansi pemikiran Said Nursi bagi tantangan kontemporer: penguatan iman, moderasi beragama, dan etika sosial di tengah modernitas. Diskusi hari itu menegaskan bahwa gagasan lintas zaman dapat terus bertransformasi, dan menemukan rumah baru, di ruang-ruang akademik Indonesia.

Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah

Berita Terbaru

Hasbi Sen Urai Jejak Intelektual Said Nursi dan Pengaruhnya di Indonesia
03 Dec 2025By humas
Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Buka Stadium Generale tentang Gagasan Said Nursi
03 Dec 2025By humas
AIESEC dan UIN KHAS Jember Buka Akses Global bagi Mahasiswa
03 Dec 2025By humas

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;