Dekan FUAH UIN KHAS Jember, Prof. Ahidul Asror, Mengangkat Tema "Paradigma Dakwah Kontemporer" dalam Visiting Professor di USIM, Malaysia
Humas - Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora (FUAH) UIN KHAS Jember mengirimkan Prof. Ahidul Asror sebagai Visiting Professor di Mizan Center Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Acara yang berlangsung di bilik mesyuarat Mizan Center ini dimulai pukul 09.00 waktu Malaysia dan dihadiri oleh dosen USIM, Persatuan Mahasiswa Negeri Sembilan, staf pengajar Mizan Center USIM, serta perwakilan dari organisasi Benevolent Malaysia pada 23 September lalu.
Kehadiran Prof. Ahidul Asror sebagai narasumber bertujuan untuk berbagi wawasan tentang dakwah, khususnya di Indonesia dan Malaysia. Melalui acara ini, diharapkan terjadi diseminasi dan pertukaran gagasan yang lebih luas terkait problem dakwah di kedua negara serta perspektif global tentang perkembangan Islam di era modern.
Dalam paparan materinya, Prof. Ahidul Asror menyampaikan pandangan mendalam tentang pentingnya pemaknaan dakwah yang relevan dan komprehensif. Ia menjelaskan bahwa dakwah tidak hanya sebatas melakukan penyebaran ajaran agama, tetapi keterlibatan dalam memecahkan masalah kemanusiaan, menyentuh persoalan riil yang berkembang di masyarakat. Hal ini mendorong peserta dan audiens dari Malaysia terlibat dalam diskusi serius, tetapi penuh keakraban.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama dari kalangan dosen dan mahasiswa USIM yang tertarik mendalami lebih jauh gagasan Prof. Ahidul Asror. Mereka ingin mengetahui bagaimana paradigma dakwah yang dikemukakan Prof. Ahidul Asror dapat diimplementasikan pada konteks masyarakat yang memiliki masalah kompleks.
Diskusi semakin menarik ketika Prof. Ahidul Asror menjelaskan bahwa dakwah harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital. Ia menekankan pentingnya pelaku dakwah menggunalan teknologi digital sebagai salah satu sarana efektif dalam menyampaikan pesan-pesan Islam yang damai dan inklusif.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ide, tetapi juga mempererat hubungan akademik antara UIN KHAS Jember dan USIM. Kedua institusi ini bersepakat untuk terus menjalin kerja sama dalam bentuk diskusi ilmiah dan program akademik lainnya di masa depan.
Kehangatan suasana juga diperkuat dengan dukungan penuh dari Benevolent Malaysia, yang berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan ini. Mereka berharap acara seperti ini dapat terus diadakan secara rutin guna memperkuat hubungan antarnegara dalam bidang dakwah dan studi Islam.
Dengan berakhirnya acara pada pukul 11.00 WIB, peserta meninggalkan ruangan dengan membawa wawasan baru dan semangat untuk terus mengembangkan konsep dakwah yang akomodatif dan inklusif, terutama menghadapi dinamika masyarakat multikultural.
Editor: Munirotun Naimah