info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Berbasis CBT, Tidak ada Titipan

Home >Berita >Berbasis CBT, Tidak ada Titipan
Diposting : Kamis, 11 Jul 2019, 14:13:56 | Dilihat : 2386 kali
Berbasis CBT, Tidak ada Titipan


Seleksi mahasiswa baru program beasiswa peningkatan kualifikasi akademik S2/pascasarjana program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi guru Madrasah Diniyah (Madin) di Pascasarjana IAIN Jember berlangsung sangat ketat. Sebanyak 198 calon mahasiswa Kamis (11/07/2019) hari ini mengikuti seleksi di kampus IAIN Jember dengan sistem tes berbasis komputer atau yang dikenal dengan CBT (Computer Based Test).

“Tim panitia Pascasarjana IAIN Jember akan bertindak profesional, tidak ada istilah titipan dalam seleksi mahasiswa S2 Madin. Salah satu yang menentukan hasil seleksi adalah sistem tes berbasis komputer atau yang dikenal dengan CBT (Computer Based Test),” tegas Rektor IAIN Jember Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM.

Seluruh peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, berhak mengikuti ujian hari ini. Mereka memperebutkan 20 paket beasiswa kuliah S2 yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) bekerjasama dengan Pascasarjana IAIN Jember. Sedangkan materi yang diujikan dengan sistem CBT ini meliputi tes Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Tes Potensi Akademik (TPA), dan Tes Internal yang dilaksanakan Pascasarjana IAIN Jember.

Menurut Prof. Babun, pendaftar mahasiswa Madin untuk tahun 2019 ini terbanyak di Jatim. Jumlah peminatnya mencapai 332 peserta yang berasal dari 21 kabupaten/kota di Jatim. Setelah diseleksi, yang memenuhi syarat dan berhak mengikuti seleksi hanya 198 orang.  Tim Pascasarjana akan melakukan seleksi ketat sehingga terpilih secara passing great 30 peserta terbaik. Selanjutnya dikirimkan ke Pemprov Jatim untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya, yakni tes kitab Fathul Mu'in yang akan dilaksanakan pada 27-28 Juli 2019.

“Nanti, Pascasarjana IAIN Jember mendapatkan 20 peserta yang berhasil masuk sebagai mahasiswa baru program beasiswa S2 Madin. Keduapuluh mahasiswa inilah yang nantinya dipandang memenuhi kelayakan akademik utuk menempuh program magister prodi PAI di Pascasarjana IAIN Jember,” ujarnya.

Ditambahkan, kerjasama Pemprov Jatim dengan Pascasarjana IAIN Jember ini merupakan bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas SDM guru Madin di Jatim. Peningkatan kualitas ini sejalan dengan semangat IAIN Jember meraih akreditasi A untuk tingkat institusi pada tahun 2020 mendatang. “Kerjasama dalam bentuk beasiswa Madin dengan seleksi ketat ini merupakan ikhtiar kami untuk meningkatkan kualitas mahasiswa sekaligus sebagai kontribusi IAIN Jember dalam menyiapkan sumber daya pendidikan yang berkualitas,” tegas Babun.

Karena itu, panitia juga ketat saat melakukan seleksi terhadap peserta dalam penyelesaian berkas dan finalisasi pendaftaran online. Peserta diberikan kesempatan melakukan finalisasi pendaftaran online dan pengumpulan berkas pendaftaran hingga Rabu, 10 Juli 2019 pukul 12.00 WIB. Untuk seleksi berkas, diantaranya  KTP harus berpenduduk Jatim, batas usia, dan surat rekomendasi dari Yayasan Pendidikan atau Pondok Pesantren yang menyatakan status guru Madin sebagai pendaftar program beasiswa tersebut. “Jika melewati batas akhir tersebut, secara otomatis akan ditolak oleh sistem,” tambahnya. (choliq/humas)

;