AIESEC dan UIN KHAS Jember Buka Akses Global bagi Mahasiswa
Humas - AIESEC Indonesia berkolaborasi dengan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember dalam sebuah forum pengenalan dan pemetaan program internasional yang digelar pada Selasa, 3 Desember 2025, bertempat di BEC International Class Lantai 1. Kegiatan ini menjadi ruang temu antara dunia kampus dan jejaring kepemudaan global, sekaligus upaya memperluas horizon mahasiswa UIN KHAS Jember ke panggung internasional.
Dalam pemaparannya, Honest Dody Molasy, S.Sos., M.A., Ph.D., akademisi Universitas Negeri Jember, menjelaskan bahwa AIESEC merupakan organisasi pemuda internasional non-politik dan non-profit yang dijalankan oleh mahasiswa di lebih dari 120 negara. Didirikan pada 1948 pasca-Perang Dunia II, AIESEC berangkat dari keyakinan bahwa pemahaman lintas budaya adalah fondasi penting untuk mencegah konflik global.
“Dunia semakin terbuka, tetapi tidak semua mahasiswa kita terekspos secara nyata pada pengalaman global,” ujar Dody. Menurutnya, tantangan Indonesia hari ini bukan sekadar keterbukaan pasar tenaga kerja, melainkan minimnya jumlah tenaga kerja terampil yang mampu bersaing di kancah internasional. AIESEC, kata dia, hadir sebagai jembatan pengalaman melalui pertukaran budaya, proyek sosial, dan magang internasional.
Ia menegaskan, tujuan utama AIESEC adalah mengembangkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berjiwa kewirausahaan di kalangan pemuda. Sejumlah program strategis ditawarkan, mulai dari Global Citizen/Global Volunteer yang memungkinkan mahasiswa terlibat dalam proyek sosial lintas negara (pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan kewirausahaan) hingga program magang dan pertukaran internasional di berbagai sektor industri dan pendidikan. Selain itu, AIESEC juga aktif menggelar program pengembangan diri seperti Future Leaders dan kampanye SDG Level Up, sejalan dengan statusnya sebagai organisasi yang memiliki hubungan konsultatif dengan ECOSOC PBB.
Forum ini tidak berhenti pada pemaparan konseptual. Dody juga membagikan pengalaman praksis tentang skema pengiriman dan penerimaan mahasiswa internasional, termasuk mekanisme seleksi, durasi program, konversi akademik, hingga kisah mahasiswa yang telah mengikuti program di berbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Sri Lanka, Tunisia, Turki, hingga Eropa. Pengalaman hidup bersama komunitas lokal dan jejaring internasional disebutnya sebagai “laboratorium sosial” yang efektif membentuk kepercayaan diri dan kompetensi global mahasiswa.
Menutup kegiatan, Wakil Rektor I UIN KHAS Jember, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si., menegaskan komitmen institusi untuk memfasilitasi mahasiswa sejak semester awal agar siap mengakses program-program internasional. Kampus, kata dia, akan memetakan minat mahasiswa sejak semester dua dan tiga, disertai kursus bahasa Inggris intensif dan gratis sebagai bekal utama.
“Kita ingin mahasiswa datang ke semester empat dan lima sudah ‘clear’, dan punya keberanian serta kesiapan untuk mengambil peluang ke luar negeri,” ujarnya. UIN KHAS Jember juga berencana memperkuat kemitraan dengan AIESEC pada 2026, termasuk simulasi pendaftaran dan wawancara agar mahasiswa memperoleh pengalaman praktis sebelum terjun langsung.
Kolaborasi ini menandai langkah strategis UIN KHAS Jember dalam memperluas reputasi internasional kampus, sekaligus memastikan mahasiswa tak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga bersentuhan langsung dengan dinamika global, pulang membawa pengalaman, perspektif, dan kompetensi baru.
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah



