Water Rescue; Pelatihan Tanggap Bencana bagi Mahasiswa UIN KHAS Jember
Humas – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember mengadakan Pelatihan Tanggap Bencana Keterampilan Dasar Pertolongan Air (Water Rescue) bagi mahasiswa pada Sabtu-Minggu, 17-18 Desember 2022. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi Kelembagaan (PDIK) UIN KHAS Jember. Adapun pelatihan ini difokuskan pada teknik pertolongan di perairan atau water rescue yang dipusatkan di Pasir Putih Situbondo.
Water Rescue merupakan suatu teknik pertolongan atau evakuasi yang dilakukan di air atau dapat juga disebut sebagai suatu tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien, jiwa manusia dan segala sesuatu yang berharga yang berada dalam keadaan mengkhawatirkan atau gawat darurat di air.
Kegiatan tanggap bencana ini diikuti oleh delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK). Diharapkan melalui kegiatan ini semua peserta delegasi UKM dan UKK dapat memiliki keterampilan dasar sebagai relawan yang mampu melakukan penyelamatan di air.
Kegiatan water rescue ini dilatih oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II Surabaya, satuan khusus penyelaman TNI AL di bawah komando Armada II yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyelaman dan penyelamatan bawah permukaan air.
Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor III Dr. Hepni menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara. Beliau juga menyampaikan apresiasi dan tujuan diadakannnya pelatihan ini.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dalam kegiatan ini kita dilatih kepemimpinan di tengah situasi seperti apapun kita dituntut bisa mengambil keputusan dengan tepat. Sekaligus melatih kedisiplinan, keberanian dalam rangka mengasah keterampilan, wawasan terutama pada saat emergensi,” jelasnya.
Ia menambahkan, prinsip yang harus dianut oleh para peserta dalam pelatihan ini.
“Pelatihan semacam ini harus menganut prinsip T-E-M-A-N. T itu adalah targeting. Ada target yang harus dicapai. E itu Empowering,. Pemberdayaan kita semua. M itu Meaningfull, kebermaknaan. A itu Adabtability, kemampuan beradaptasi dengan dinamika yang berbeda-beda, dan N itu Nasionalisme,” ungkapnya.
Ia berharap pelatihan ini akan ada tahap selanjutnya. “Saya berharap pelatihan ini akan ada tahap kedua dan ketiga dan seterusnya. Sehingga tidak hanya peserta pada kesempatan ini yang memiliki keterampilan penyelamatan air. Semoga ada Angkatan berikutnya,” harapnya.
Sebelum mengikuti pelatihan, seluruh peserta menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Bankes Dislambair. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas untuk penyampaian materi dan teori. Penyampaian materi diawali dengan orientasi dan kontrak belajar, dilanjutkan dengan materi kegiatan meliputi teknik pertolongan di air, kedaruratan medis di air, operational rubber boat, dan teknik komunikasi. Sedangkan simulasi lapangan dilaksanakan di pantai Pasir Putih Situbondo. (Humas/Naimah)




