Pusat Pengabdian LP2M Bekali Calon DPL KKN dengan Pendekatan ABCD
Humas - Pusat Pengabdian Masyarakat (PkM) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN KHAS Jember gelar acara pelatihan Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata (DPL KKN) melalui pedekatan Asset Based Community Development (ABCD) di Lereng Gunung Pasang Rimba Camp Desa Suci kecamatan Panti Kabupaten Jember. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 5-7 Juni 2024.
Peserta adalah dosen dari lima Fakultas di lingkungan UIN KHAS Jember dengan jumlah 53 Dosen.
Rimba Camp tempat acara pembekalan dilaksanakan memiliki keunikan, asri, dan jauh dari keramaian kota. Para peserta dimanjakan dengan nuansa air mengalir deras dari lereng Gunung Pasang itu sendiri.
Dr. Ubaidillah Kepala Pusat PkM mengatakan, tempat ini dipilih panitia agar peserta terkarantina selama tiga hari. "Agar peseta bisa konsentrasi dalam belajar pendekatan ABCD . Sebab, di tempat itu pula terdapat perkampungan penduduk yang akan menjadi tempat praktek para dosen nantinya.”
Pusat PkM menghadirkan narasumber dari lokal dan dari luar Jember yang kompeten tentang pendekatan ABCD. Kegiatan ini didesain bagi dosen yang akan membimbing mahasiswa KKN.
“Kami memiliki tiga bentuk dalam pengabdian masyarakat melalui KKN ini. Ada KKN Reguler, KKN Moderasi Beragama, KKN Persemakmuran, dan KKN Pendamping Jaminan Produk Halal yang akan digelar pada bulan Juli-Agustus mendatang.” ungkap Ubet nama sapaannya.
Sementara itu, Ketua LP2M UIN KHAS Jember Dr. Zainal Abidin, M.S.I. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Secara berangsur-angsur LP2M akan lebih banyak menggunakan pendekatan ABCD dalam kegiatan KKN.
“Pendekatan ini lebih mudah dipahami dan mudah diterapkan oleh mahasiswa. Selain itu, setelah saya evaluasi terdapat beberapa pendekatan yang lain kerap menyisakan persoalan di kampung atau desa yang ditempati KKN. Mahasiswa mengindentifikasi masalah begitu banyak, namun masalah itu tidak sempat diselesaikan karena waktu KKN habis. Tak jarang hal itu memicu gesekan antara perangkat desa dengan masyarakat. Kesannya, mengidentifikasi masalah tanpa solusi,” tegasnya.
Asset Based Communities Development (ABCD) merupakan model pendekatan dalam pengembangan masyarakat. Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi aset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat. Penekanan pada asset reinventing menjadi ciri khas pendekatan ini, karena di dalam asset reinventing tersebut, para mahasiswa diharuskan mengeksplorasi ketersediaan social assets yang dimiliki masyarakat. Sinkronisasi antara ketersediaan social assets dan program kerja KKN menjadi penentu keberhasilan ABCD.
Lebih lanjut, pria kelahiran Banyuwangi ini menyampaikan bahwa LP2M akan meningkatkan output dan outcome KKN yang bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, Program Studi, bahkan Universitas.
“Kegiatan KKN harus menghasilkan laporan pengabdian kolaboratif mahasiswa dan dosen, artikel yang diterbitkan pada jurnal-junal nasional terakreditasi, buku catatan faktual mahasiswa selama KKN, dan video dokumenter kegiatan KKN sesuai program prioritas masing-masing posko. Dengan demikian, KKN benar-benar memberi manfaat bagi semua pihak. Tentu saja ini membutuhkan keseriusan dan komitmen dari dosen dan mahasiswa.” tambahnya.
Lebih lanjut, menurutnya, bahwa pada program LP2M berikutnya akan menyelenggaran KKN tematik, seperti stunting, pemberantasan buta aksara Al Qur’an, dewa wisata, sertifikasi halal, dan sebagainya. Tahun 2024 ini memiliki program pengabdian kolaboratif mahasiswa dan dosen serta penelitian kolaboratif mahasiswa dan dosen. “Jadi, posisi dosen adalah sebagai pembimbing. Outcome nya adalah pubikasi ebook ber-ISBN, jurnal, dan HKI.” pungkasnya dengan nada semangat.
Kontributor : Cahya Fikri Moh.
Editor : Moh. Nor Afandi