Prof. Dr. Faisol Nasar: Sosok Guru Besar yang Rendah Hati
Humas - Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember sukses menyelenggarakan Pengukuhan Guru Besar, Prof. Dr. Faisol Nasar Bin Madi, M.A pada Kamis, 25 April 2024.
Bertempat di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) lantai 3, Ia dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Kalam.
Dalam kesempatan pengukuhan tersebut, Prof. Hepni selaku Rektor UIN KHAS Jember mengungkapkan kebanggannya terhadap Prof. Faisol yang telah menyandang jabatan tertinggi di bidang akademik.
Rektor UIN KHAS tersebut menyampaikan bahwa Ilmu kalam kontempororer itu tidak hanya berbicang tentang interaksi akal dan wahyu, tidak pula berdebat apakah Al-Qur'an merupakan makhluk atau bukan. Tetapi Prof. Faisol mengatakan, bahwa kalam hari ini membawa wawasan baru.
"Saya tegaskan, bahwa kalam pada hari ini memberikan kita wawasan baru bahwa suatu metodologi dari kalam sendiri mampu memberikan kelimuan yang bermanfaat, selain itu bersifat pragmatis terutama dalam aspek ketauhidan" ujarnya dalam sambutan.
Guru Besar dalam sosoknya identik dengan anggun dan berkelas. Dimana hakikatnya, seorang guru besar akan terus berbenah dan memperbaiki diri sebagai salah satu pribadi yang mulia.
"Bagi saya, Profesor itu adalah mata bagi yang buta, penguat bagi yang lemah, penyejuk dalam kehausan, dan lentera dalam kegelapan", tukas Prof. Hepni yang juga dosen Pascasarjana.
Dalam orasi ilmiah, Prof. Faisol menegaskan bahwa keberadaan Ilmu kalam sangat diperlukan, terlebih lagi dalam moderasi beragama. Wasathiyah dengan makna moderat dalam agama, berarti memposisikan suatu sesuai dengan porsi dan berlandaskan ilmu baik dalam Al-Qur'an ataupun Sunnah.
Sehingga, dalam prakteknya moderasi agama haruslah dilaksanakan sesuai dengan syariat yang ada. Harus selalu dijaga dan tidak boleh disalah artikan, sehingga moderasi beragama akan sangat penting apabila dalam prakteknya sesuai dengan ajaran Nabi.
Pengukuhan Guru Besar Prof. Faisol, tidak hanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi nya. Hal itu yang dirasakan oleh sang Istri, yang turut hadir dalam Pengukuhan Guru Besar. Dalam wawancara eksklusif, sang Istri mengungkapkan kebanggaan dan rasa haru atas dedikasinya.
"Kebanggaan luar biasa bagi kami sekeluarga, karena kami tahu bahwa setiap waktu hidupnya lebih banyak untuk orang banyak, sehingga merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami," ujarnya.
Selain dari pihak keluarga, kebanggaan atas terselenggarakannya pengukuhan guru besar Prof. Faisol ini juga dirasakan oleh Mantan Bupati Jember, Dr. Hj. Faida. Sosok Prof. Faisol baginya merupakan pribadi yang gigih, memiliki ilmu yang sangat tinggi dan rendah hati.
"Saya mengenal beliau cukup lama, dan dari kerendahan hatinyalah banyak sekali orang-orang yang senang berkomunikasi dan bekerja sama dengan beliau" ujarnya.
Rasa syukur dan kebanggaan tersebut yang diharap generasi muda saat ini, khususnya mahasiswa UIN KHAS Jember agar dapat lulus dan melanjutkan karirnya. Terlebih menjadi alumni dan kader kebanggaan kampus untuk mengikuti jejak guru besarnya.
Penulis: Tiwi Kontributor Humas
Editor: Munirotun Naimah