Monev KKN Merah Putih Di Desa Netpala Moloo Utara Timor Tengah Selatan NTT
Humas – Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merah Putih dilaksanakan oleh Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di desa Netpala Moloo Utara Timur Tengah Nusa Tenggara Timur.
Monev ini dilaksanakan bersama dengan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Jarak lokasi monev dari kota Kupang sejauh 130 KM. Inilah yang memberikan kesan mendalam terutama bagi mahasiswa UIN KHAS Jember. Para mahasiswa sebelumnya belum pernah membayangkan bisa mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas beragama Kristen.
Enam mahasiswa UIN KHAS yang malaksanakan KKN Merah Putih di NTT yaitu Pristina Dewikhan dari prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Ahmad Sahil Arwani prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Lailatus Sakdiyah prodi Akuntansi Syariah (AKS), Feby Triayuni dari prodi TBI, Vivi Amelia Mirafsur prodi Tadris Biologi dan Qurrota A'yun Zain dari prodi AKS.
KKN ini bertema KKN Moderasi Beragama dan dibentuk dalam tim KKN Merah Putih. Pelaksanaan KKN ini merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Rektor UIN KHAS, Prof. Babun Suharto berpesan kepada keenam mahasiswa yang diutus mengabdi di NTT untuk menjunjung toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
“Saya berharap kepada mahasiswa KKN di NTT ini mampu menggali potensi, mampu menjunjung tinggi toleransi dan memperkuat harmoni kerukunan umat beragama,” pesannya.
“Semoga nantinya ada mahasiswa UIN KHAS yang berasal dari Netpala sehingga tetap terjalin komunikasi,” tambahnya.
Di sela-sela monev, saat ramah tamah dengan kepala desa dan tokoh masyarakat. Salah satu peserta KKN mendapat julukan “Mas Timor” dari kepala desa Netpala yang kemudian menjadi panggilan mahasiswa UIN KHAS yang bernama Ahmad Sahil Arwani.
Pemberian gelar atau julukan tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Karena yang bersangkutan dipandang cakap dan mampu dengan cepat beradaptasi dengan masyarakat terutama dengan tokoh masyarakat.
Bahkan pertama datang para mahasiswa langsung minang makanan khas Timor yang terbuat dari pinang muda, sirih dan kapur untuk menambah keakraban. Selain itu, juga dianggap punya khasiat penguat gigi. (Humas/Naimah)