Dosen UIN KHAS Jadi Pemakalah pada International Conference of Islamic Universities di Brunei
Humas - Dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menjadi pemakalah pada International Conference of Islamic Universities di Brunei Darussalam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh AIUA (Asian Islamic Univerities Association) pada tanggal 26-28 Juni 2023.
AIUA merupakan asosiasi yang mewadahi PTKI untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama antar universitas seluruh ASIA.
Konferensi ini bertempat di Indera Samudera Grand Hall, The Empire Brunei. Diikuti oleh para pimpinan PTKI se Indonesia, selain itu peserta juga berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Australia dan masih banyak lagi.
Islamic Higher Education Landscape in the 21st Century: Strategies and Visions, itulah tema yang diangkat pada konferensi tingkat Asia ini.
Pada kesempatan ini, UIN KHAS mendelegasikan empat dosen. Keempat dosen tersebut adalah Dr. H. Shoni Rahmatullah Amrozi, M.Pd.I, Dr. Hj. Erma Fatmawati, M.Pd.I, H. Moch Imam Machfudi, S.S., M.Pd., Ph.D dan Sofkhatin Khumaidah, M.Ed., Ph.D.
Di sela-sela konferensi, kapus PDIK/humas Dr. M. Nor Afandi berhasil mewawancarai Dr. Erma Fatmawati salah satu pemakalah via seluler. Dr. Erma menyampaikan makalahnya bertema Model Integration of Islamic Boarding Schools and Universities: Student Typology and Curriculum Study of Student Boarding Schools. Ia mengaku senang bisa mengikuti konferensi internasional ini.
“Alhamdulillah sudah selesai presentasi. Senang bisa mengkolaborasikan keilmuan dari berbagai negara,” ungkapnya.
Ia menjelaskan mengapa mengambil tema tersebut.
“Saya mengangkat tema Model Integration of Islamic Boarding Schools and Universities yang mengarah kepada bagaimana model integrasi pesantren dengan perguruan tinggi,” ujarnya.
“Kita lebih mengarah kepada bagaimana pembelajaran tipologi dan kurikulum pesantren yang berintegrasi dengan perguruan tinggi” lanjut dosen FTIK tersebut.
Ia juga mengajak dan berpesan untuk para dosen UIN KHAS Jember agar lebih mengembangkan literasinya melalui karya tulis ilmiah. Karena hal itu untuk memperkuat keilmuan di bidang masing-masing dan meningkatkan nilai pengembangan potensi diri seorang dosen. (Humas/Naimah)
